CONTOH KASUS AKUNTANSI IJARAH
Rania
Farah Salsabila
20181311024
Kasus
1
Bapak Hasanudin membutuhkan sebuah bangunan kantor
untuk keperluan usahanya. Pada awal bulan Maret 20XA, Bapak Hasanudin
mengajukan permohonan ijarah kepada Bank Syariah Nahdatul Ulama (BSNU).
Permohonan tersebut disetujui dengan menggunakan pola sewa atas sewa kepada
pemilik bangunan. Adapun informasi tentang penyewaan tersebut adalah sebagai
berikut.
·
Tujuan pembiayaan : pembiayaan modal
kerja untuk sebuah bangunan kantor
·
Jangka waktu : 18 bulan
·
Ujroh bank (margin sewa) : Rp
4.051.372,01 (margin anuitas 12%, periode 18 bulan)
·
Total harga sewa : Rp 64.051.372.01
·
Uang muka nasabah : Rp 10.000.000
·
Jumlah pembiayaan : Rp 50.000.000
·
Sewa yang diangsur : Rp 54.051.372,01
(pembiayaan bank Rp 50 juta + keuntungan bank)
·
Angsuran pembiayaan : Rp 3.002.854,00
(Rp 54.051.372,01 : 18 bulan)
·
Amortisasi perbulan : Rp 2.777.777,78
(Rp 50.000.000 : 18 bulan)
Buatlah jurnal untuk transaksi berikut :
1. Tanggal
7 Maret, Bapak Hasanudin dan BSNU menyepakati akad ijarah untuk sebuah bangunan
kntor. Pada tanggal tersebut bank menyerahkan dana sebesar Rp 50.000.000 ke
pemilik bangunan kntor untuk keperluan sewa Bapak Hasanudin.
07/04/20XA Db. Aset yang diperoleh ntuk ijarah 50.000.000
Kr.
Kas/rekening nasabah 50.000.000
2. Tanggal
7 April 20 XA, saat jatuh tempo angusran pertama, bank syariah mengakui
amortisasi asset ijarah sebesar Rp 2.777.777,78. Pada saat itu Bapak Hasanudin
membayar angsuran ijarah pertamanya sebesar Rp 3.002.854
07/04/20XA Db. Beban Amortisasi 2.777.777,78
Kr.
Akumulasi amortisasi 2.777.777,78
Db.
Kas/rekening nasabah 3.002.854
Kr.
Pendapatan ijarah 3.002.854
3. Tanggal
7 Mei 20XA, saat jatuh tempo angsuran kedua, bank syariah mengakui amortisasi asset
ijarah sebesar Rp 2.777.777,78. Pada saat itu Bapak Hasanudin belum dapat
membayar angsuran keduanya.
07/05/20XA Db. Beban amortisasi 2.777.777,78
Akumulasi
amortisasi 2.777.777,78
Db.
Piutang sewa* 2.777.777,78
Db.
Piutang pendapatan sewa** 225.076,223
Kr.
Pendapatan ijarah- akrual 3.002.854,00
*piutang sewa = 50.000.000/18 =
2.777.777,78
*piutang pendapatan sewa =
4.051.372,01/18 = 225.076,223
4. Tanggal
10 Mei 20XA, Bapak Hasanudin melakukan pembayaran angsuran keduanya.
10/05/20XA Db. Kas/ rekening nasabah 3.002.054,00
Kr.
Piutang sewa 2.777.777,78
Kr.
Piutang pendapatan sewa 225.076,223
Db.
Pendapatan ijarah - akrual 3.002.854,00
Kr.
Pendapatan ijarah 3.002.854,00
5. Tanggal
7 Juni 20XA, saat tanggal jatuh tempo ketiga, bank syaraiah mengakui amortisasi
asset ijarah. Pada saat itu, Bapak Hasanudin hanya membayar angsurannya sebesar
Rp 1.000.000.
07/06/20XA Db. Kas/rekening nasabah 1.000.000
Kr.
Pendapatan ijarah 1.000.000
Db.
Piutang sewa 1.852.731,8783
Db.
Piutang pendapatan sewa * 150.122,12167
Kr.
Pendapatan ijarah-akrual 2.002.854
*piutang pendapatan sewa = (sisa
bayar/jumlah angsuran) x porsi ijarah perbulan
= (2.002.854/3.002.854) x 225.076,223
= 150.122,12167.
6. Tangal
14 Juni 20XA, Bapak Hasanudin membayar sisa angsuran tahap ketiga sebesar Rp
2.002.854.
14/06/20XA Db. Kas/rekening nasabah 2.002.854
Kr.
Piutang sewa 1.653.680,177
Kr.
Piutang ijarah 1.349.173.,823
Db.
Pendapatan ijarah-akrual 2.002.854,00
Kr.
Pendapatan ijarah 2.002.854,00
7. Tanggal
20 Juni 20XA, Bapak Hasanudin melunasi semua sisa sewa hingga bulan ke-18
sebesar Rp 45.042.810,01
20/06/20XA Db. Beban amortisasi 41.666.666
Kr.
Akumulasi amortisasi 41.666.666
Db.
Kas 3.376.143,345
Db.
Akumulasi amortisasi 41.666.666,7
Kr.
Pendapatan ijarah 3.376.143,345
Kr.
Asset yang diperoleh untuk ijarah 41.666.666,7
*sisa angsuran = 45.047.810,01
o
Angsuran pokok = 2.777.777,75 x 15 bulan
= 41.666.666,7
o
Angsuran ujroh = 225.076,223 x 15 bulan
= 3.376.143,345
Kasus
2
Haniya membutuhkan sebuah rumah untuk tempat tinggal
sementara. Pada awal bulan Maret 2014, Haniya mengajukan permohonan ijarah
kepada Bank Syariah Peduli Umat (BSPU) dengan jangka waktu lima tahun (60
bulan). Permohonan tersebut disetujui dengan informasi tentang penyewaan
sebagai berikut.
·
Harga perolehan asset ijarah : Rp
200.000.000
·
Umur ekonomis 10 tahun (120 bulan)
·
Nilai sisa umur ekonomis : Rp 0
·
Jangka waktu sewa : 60 bulan
·
Total porsi pokok (selama 60 bulan) Rp
100.000.000
·
Total porsi ujroh (selama 60 bulan) Rp
13.227.402
·
Biaya administrasi Rp 100.000
A. Hitunglah
!
o
Penyusutan per bulan :
Harga
perolehan – Nilai sisa/ Jumlah bulan umur ekonomis
=
200.000.000 – 0 / 120 bulan
=
1.666.666,667
o
Porsi pokok perbulan :
Total
porsi pokok/ jangka waktu sewa
=
100.000.000 / 60 bulan
=
1.666.666,667
o
Porsi ujroh perbulan :
Total
porsi ujroh / jangka waktu sewa
=
13.227.402 / 60 bulan
=
220.450,7
o
Angsuran sewa perbulan :
Porsi
pokok perbulan + porsi ujrah perbulan
=
1.666.666,667 + 220.456,7
=
1.887.123,367
B. Buatlah
jurnal untuk transaksi berikut.
1) Untuk
keperluan transaksi tersebut, pada tanggal 5 Maret 2014, Bank Syariah membeli asset
kepada developer (pengembang) seharga Rp 200.000.000
05/03/XA Db. Persediaan asset ijarah 200.000.000
Kr. Kas 200.000.000
2) Tanggal
7 Maret 2014, Haniya menandatangani akad ijarah sebuah rumah dengan BSPU dan
membayar biaya administrasi.
07/03/XA Db. Asset yang diperoleh ijaroh 200.000.000
Kr. Persediaan
ijaroh 200.000.000
Db. Kas 100.000
Kr. Pendapatan
admin 100.000
3) Tanggal
7 April 2014, saat jatuh tempo angsuran pertama, Bank Syariah mengakui
penyusutan asset ijarah dan pada saat itu Haniya membayar angsuran ijarah
pertamanya.
07/04/XA Db. Beban penyusutan asset ijarah 1.666.666,667
Kr. Ak.peny.aset
ijaroh 1.666.666,667
Db. Kas 1.887.123,367
Kr. Pendapatan
ijarah 1.887.123,367
4) Tanggal
7 Mei 2014, saat jatuh tempo angsuran kedua, bank syariah mengakui penyusutan asset
ijarah dan pada sat itu Haniya belum dapat membyar angsuran keduanya.
07/05/XA Db. Beban peny. Asset ijarah 1.666.666,667
Kr. Akum. Peny.
Asset ijarah 1.666.666,667
Db. Piutang sewa 1.666.666,667
Db. Piutang pendapatan 220.456,7
Kr. Pendapatan
ijarah-akrual 1.887.123,367
5) Tanggal
10 Mei 2014, Haniya melakukan pembayaran angsuran keduanya.
10/05/XA Db. Kas 1.887.123,367
Kr. Piutang sewa 1.666.666,667
Kr. Putang pendapatan
sewa 220.456,7
Db. Pendapatan ijaroh-akrual 1.887.123,367
Kr. Pendapatan
ijarah 1.887.123,367
6) Tanggal
7 Juni 2014, saat tanggal jatuh tempo ketiga, Bank Syariah melakukan penyusutan
asset ijarah. Pada saat itu, Haniya hanya membayar angsurannya sebesar Rp
1.000.000
07/06/XA Db. Beban peny. Asset ijarah 1.666.666,667
Kr. Ak.
Peny. Asset ijarah 1.666.666,667
Db. Kas 1.000.000
Db. Piutang sewa 783.488,23
Db. Piutang pendapatan
sewa 103.635,137
Kr. Pendapatan
ijarah 1.000.000
Kr. Pendapaatn
ijarah-akrual 887.123,367
7) Tanggal
8 Juni 2014, Haniya membayar sisa angsuran tahap ketiga.
08/06/XA Db. Kas 887.123,367
Kr. Piutang sewa 783.488,23
Kr. Piutang pendapatan
sewa 103.635,137
Db. Pendapatan ijarah-akrual 887.123,367
Kr. Pendapatan
ijarah 887.123,367
8) Tanggal
9 Juni 2014, bank melakukan perbaikan asset ijarah sebesar Rp 250.000 yang
dibayar secara tunai kepada rekanan pemeliharaan.
09/06/XA Db. Beban perbaikan asset 250.000
Kr. Kas 250.000
9) Nasabah
membayar lunas sisa angsuran sewanya.
Perhitungan
:
·
Angsuran yang sudah di
bayar = Rp1.887.123,367 x 3
bulan = Rp5.661.370,101
·
Total penyusutan yang sudah
diakui = Rp1.666.666,667 x 3 bulan = Rp5.000.000,001
·
Sisa angsuran yang belum dibayar
= Rp1.887.123,367 x 57 bulan = Rp107.566.031,9
·
Terdiri dari , porsi pokok
sebesar = Rp1.666.666,667 x 57 bulan = Rp95.000.000,02
§ Porsi
ujrah sebesar = Rp220.456,7 x 57 bulan = Rp12.566.031,9
Jurnal
:
Db. Kas 107.566.031,9
Kr. Pendapaatn ijarah 12.566.031,9
Kr. Persediaan asset ijarah 100.000.000
SUMBER PUSTAKA
Yaya, R., Martawireja, A. E., & Abdurahim, A. (2014). AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH. Jakarta: Salemba Empat
Yaya, R., Martawireja, A. E., & Abdurahim, A. (2014). AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH. Jakarta: Salemba Empat
No comments:
Post a Comment